Motor bensin merupakan salah satu bentuk mesin pembangkit tenaga dengan memanfaatkan sumber energi bahan bakar minyak, yaitu premium. Pembangkitan tenaga dilakukan dengan proses pembakaran didalam mesin itu sendiri, sehingga motor bensin termasuk kedalam jenis mesin pembakaran dalam (Internal Combustion Engine). Terdapat 3 faktor yang harus ada setiap proses pembakaran, yaitu bahan bakar, oksigen, dan panas. Apabila ketiga faktor tersebut dalam satu ruangan, maka akan terjadi proses pembakaran.

Pemakaian atau konsumsi bahan bakar pada kendaraan berlebihan atau boros, merupakan indikator bahwa energi panas hasil pembakaran tidak dapat dikoversikan menjadi energi mekanik secara maksimal. Hal ini karena adanya berbagai faktor yang mempengaruhi. Faktor-faktor yang diduga berpengaruh adalah tekanan kompresi mesin yang rendah (sudah menurun), sistem pengapian, dan sistem bahan bakarnya. Seperti diketahui tekanan kompresi merupakan fondasi tekanan akhir pembakaran. Apabila tekanan kompresi berkurang, maka tekanan akhir pembakaran juga akan menurun. Dampaknya output daya mesin juga akan turun, dan untuk menghasilkan daya yang sama diperlukan tambahan energi bahan bakar yang dibakar. Oleh karena itu, salah satu faktor yang perlu diketahui dalam permasalahan ini adalah, kondisi tekanan kompresi mesin. Di samping itu, tekanan kompresi pada mesin, berfungsi untuk menaikkan temperatur udara pembakaran. Temperatur udara ini diperlukan untuk merubah kabutan bahan bakar (berarti bahan bakar masih dalam bentuk cair) menjadi bentuk uap atau gas. Sehingga dengan adanya penurunan tekanan kompresi berarti temperatur udara juga turun, akibatnya proses penguapan bahan bakar terjadi permasalahan atau prosentase bensin yang menguap berkurang. Sedangkan bahan bakar yang tidak menguap, berarti tidak dapat bereaksi dengan oksigen, sehingga tidak terbakar atau tidak dapat menghasilkan energi panas. Bahan bakar ini berarti terbuang atau pemborosan.

Berkurangnya tekanan kompresi, disebabkan karena terjadi kebocoran. Bocoran tersebut dapat terjadi karena keausan ring kompresi, pada katup-katup baik katup masuk atau katup buang, dan pada gasket kepala silinder. Apabila penyebab borosnya bahan bakar diketahui karena rendahnya tekanan kompresi, maka sebelum dilakukan perbaikan perlu diketahui terlebih dahulu diantara ketiga kemungkinan tersebut. Sebab bila penyebabnya ring piston, maka perbaikan harus turun mesin. Sedangkan bila gasket dan katup, maka perbaikan cukup hanya membongkar kepala silinder. Keduanya sudah tentu berbeda jauh dalam hal, lama perbaikan maupun ongkos jasanya. Untuk memilahkannya dapat dilakukan secara sederhana, yaitu dengan memasukan minyak pelumas secukupnya kedalam silinder. Selanjutnya dilakukan pengukuran tekanan kompresinya, apabila tekanannya naik berarti ring kompresi mengalami keausan berlebihan. Sebaliknya apabila tekanan tidak naik, berarti kebocoran terjadi pada bagian katup atau gasket. Hal ini karena minyak pelumas yang dimasukan tadi, hanya menutup kebocoran ring kompresi.

 

Kunjungi juga link berikut ini : 

· body kit w212 facelift 2013

· body kit mercedes w212